*Papua*- Berbagai kejadian yang terjadi di Papua kerap menimbulkan sebuah ketakutan dan keresahan Masyarakat setempat.
Itu semua disebabkan dari gerakan atau aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menimbulkan berbagai masalah.
Mengingat kejadian yang baru-baru viral, Aksi KKB dalam membakar sebuah sekolah dan Kios-kios tempat usaha Masyarakat diklaim merupakan tempat dari TNI-Polri yang digunakan untuk menyimpan senjata api dan amunisi.
“Kami mengetahui bahwa kios-kios itu kebanyakan dikelola agen-agen tentara dan polisi," kata juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom.
Sebby menuding pengelola kios itu kerap menyimpan senjata api berupa pistol dan senjata. Mereka juga kerap menjadi informan aparat TNI-Polisi. Menurut dia, kelompok sipil bersenjata pun telah mengumumkan daerah yang menjadi wilayah perang. Jika itu wilayah perang, kata dia, maka siapa pun tak boleh menempati wilayah itu.
Menanggapi sebuah lontaran yang dikatakan Sebby bahwa Kios-kios yang dibakar merupakan tempat penyimpanan Senjata Api dan Amunisi milik Aparat. Lantas, mengapa tidak ada perlawanan yang diberikan pada saat pembakaran tersebut terjadi?
Akan tetapi sebaliknya, Warga Sipil yang terkena akibat dari ulah KKB meminta pemberian keamanan kepada TNI-Polri untuk melindungi mereka dari Aksi yang dilakukan KKB.
Jika hal tersebut merupakan tempat Aparat Keamanan sebagai mata-mata ataupun tempat persembunyian dan penyimpanan senjata api maka tidak akan ada Masyarakat yang datang meminta pihak Aparat dalam mengamankan kejadian tersebut.
Klaim Sebby Sambom adalah ucapan yang terus ia ucapkan di berbagai media setiap kali KKB selesai melakukan aksinya.
Untuk itu, Perlawanan terhadap KKB merupakan tujuan dari memberikan kedamaian di Tanah Papua.
0 Komentar