Kekayaan Alam Papua Jadi Perebutan Di Dalam Sidang PBB


SaguNews.com. - Dalam Daily postnya Vanuatu mengatakan mendukung kemerdekaan Papua dengan maksud untuk mengeruk kekayaan alam Papua yang begitu melimpah sebab Vanuatu merupakan negara paling tertinggal no 4 setelah Afrika Selatan.

Pemberitaan Daily Post Vanuatu yang menjelaskan bahwa dukunganya kepada pemerintah Papua Barat sangat tidak wajar sebab negara semiskin Vanuatu mau mendukung Papua dengan kekayaan alam yang begitu melimpah dan menjadi sebuah tanda tanya, apa yang diinginkan oleh negara kecil dan miskin seperti itu.

Vanuatu tampak memperdebatkan posisi prinsipnya tentang hak untuk menentukan nasib sendiri, tidak konsisten dengan sejarah panjang dukungannya bagi rakyat yang berjuang untuk kebebasan mereka dari penjajahan, termasuk perjuangan papua barat. Seperti yang dikatakan Walter Lini pada tahun 1982.

Pada sidang PBB, Vanuatu yang diwakili oleh Profesor Robert McCorquodale, seorang ahli internasional tentang hukum penentuan nasib sendiri dan Jennifer Robinson, seorang pengacara yang mengkhususkan diri dalam hukum internasional yang juga telah menyarankan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) sempat ditolak untuk masuk keruang sidang karena pembahasan yang dibicarakan sangat jauh bertolak belakang dengan fakta yang ada.

Selain itu Menteri Regenvanu mengatakan Mauritius "tidak senang" dengan pengiriman Vanuatu, dengan Perdana Menteri Jugnauth menyebut mereka "salah satu yang paling buruk dalam seminggu" dan datang untuk secara pribadi memberi teguran kepada delegasi Vanuatu setelah pengajuan mereka.

Posting Komentar

0 Komentar